Pengenalan dan Sejarah Sound FX
Hallo sobat zoeltech.
Bagaimana kabarnya? Semoga sehat dan senantiasa di lindungi oleh Allah
SWT. Ini adalah postingan pertama saya di blog ini, blog ini saya buat
untuk mengisi waktu luang dan tentunya untuk berbagi informasi yang
bermanfaat untuk para pengunjung blog ini. Sebenarnya saya sudah
mempunyai blog thauvikz.mywapblog.com, itu blog sudah usang karena
memang pihak mywapblognya sendiri yang menutup perusahaanya dikarenakan
faktor pribadi. Blog yang saya dulu sudah sangat lama, terhitung mulai
dari kelas 2 SMA saya membuatnya. Namun sebelum benar-benar tutup, saya
belum sempat membackup semua postingan dan link yang saya post di blog
sebelumnya, dan akhirnya data post tersebut hilang bak debu yang
melayang.
Oke
fokus ke topik pembicaraan. Postingan pertama akan membahas tentang
pengenalan Sound FX. Adakah yang belum tahu apa itu Sound FX? mari kita
simak Pengenalan dan Sejarah Sound FX.
A. Pengenalan Sound FX
Sebelum
adanya komputer dan mesin yang membuat efek suara tertentu, dahulu para kreator
suara fx membuat perulangan suara menggunakan buah, gelas, pasir, air dan benda
yang lain. Mereka membuat suara tersebut dengan di iringi film yang di putar
pada layar. Kemudian mereka mencocokan suara yang ada pada film dengan alat
yang mereka gunakan. Alhasil suarapun sangat bervariasi dan membuat seolah
penonton merasakan persis seperti apa yang ada di dalam film. Contohnya seperti
suara ledakan.
Sebuah
bom nuklir dijatuhkan di kerumunan warga, kemudian anda merasakan jantung anda
semaking berdebar kencang, dan suara ledakan masih bergema di telinga anda, dan
tubuh anda tidak bisa digerakan karena suara yang di dengar merasuk ke pikiran
anda. Mata anda terpukau pada layar dengan dijatuhnya bom nuklir yang sangat
dahsyat dan berbahaya. Setelah film berakhir anda menyadari bahwa anda bukan
lah superman, anda bukan siapa-siapa yang bisa menyelamatkan orang-orang yang
dijatuhkan bom nuklir, tetapi anda sadar bahwa film yang anda tonton bisa
mempengaruhi jiwa dan pikiran anda. Padahal film tersebut hanya fiktif belaka
yang dibuat dengan CGI dan efek suara yang sangat menakjubkan.
Efek
khusus (FX) yang pernah kita alami saat ini entah dari dalam film maupun luar
film tersebut, kebanyakan orang cuma memperhatikan visual dan efffect animasi
yang dibuat seolah olah nyata, seperti halnya monster yang menyeramkan, effect
darah ketika seseorang di tembak kepalanya, maupun hewan dinosaurus yang sangat
besar dan sangat menakutkan. Akan tetapi, orang-orang kadang tidak
memperhatikan suara-suara yang dihasilkan pada film tersebut atau dalam kata
lain menyampingkan efek suara yang dibuat, pada kenyataannya efek suara inilah
yang mengubah suatu film, dari perubahan intensitas adegan biasa hingga ke
klimaksnya. Dalam konteks ini, apakah kita saling terhubung secara emosional
dengan karakter yang ada di dalam film atau tidak, jika iya maka efek suaralah
yang membuat anda saling terhubung antara hati dan pikiran anda menuju ke satu
masalah topik yang anda hadapi pada saat itu, yaitu film tersebut. Nah efek
khusus inilah yang bisa sangat natural dan realistis membuat kita cenderung
melupakan dari mana sih asal suara tersebut, dan membuat anda tidak terduga.
B. Sejarah Sound FX
Sound
fx atau bisa disebut juga sound effect ini sudah digunakan pada tahun 1930an
oleh Rudy Vallee saat menjamu ke amerika. Tapi apakah kalian tahu bahwa Rudy
Vallee ini menggunakan sound effect sebelum terciptanya suatu layar atau biasa
kita sebut televisi? Kok bisa? Lalu buat apa beliau menggunakan sound effect
sebelum adanya televisi? Jawabannya adalah radio. Pada era 30an, teknologi
layar belum ada, dan baru ada teknologi radio. Pada saat itu Rudy Vallee
membuat acara radio di amerika selama satu jam.
Sudah menjadi kebiasaan umum dalam drama komedi menampilkan beberapa
kepribadian seseorang di atas panggung pada televis, sandiwaranya pun sudah
menjadi komplek karena sudah adanya akting dan suara yang membantu mewujudkan
realitas tempat dan lokasi.
Di radio, kita tidak bisa melihat seorang
aktor memasuki panggung ataupun melihatnya di layar, sebagai gantinya,
pendengar membutuhkan isyarat tertentu untuk memahami kapan aktor datang dan
kapan aktor pergi. Pintu masuk dan pintu keluar ini juga sering di bunyikan
dengan suara pintu masuk dan pintu keluar. Jadi pada era radio ini di ibaratkan
para pendengar harus menggunakan logika dan pendengaranya untuk mengetahui mana
itu suara pintu masuk dan mana pintu keluar, karena tidak ada fasilitas layar
untuk menapilkan aktor di dalam cerita tersebut.
Sebelum adanya mesin untuk membaut
suara-suara semacam pintu terbuka dan pintu tertutup, suara ini dibuat oleh
aktor lainnya, yang ditugaskan untuk membuat efek suara membuka pintu dan
menutup pintu. Nah pintu ini juga dibuat portablenya atau kata lainnya adalah
pintu kecil yang dibuat oleh ahli bangunan, dan khusus digunakan untuk
pertunjukan. Dan pada akhirnya sebuah
efek suara dihasilkan dan membuat cerita menjadi lebih kompleks dan lengkap,
dengan adanya beragam sound fx tersebut.
Lalu pertanyaan muncul, mengapa sih
kita membutuhkan banyak aktor ekstra (yang memainkan alat tertentu sehingga
menimbulkan efek suara yang berbeda)? Jawabannya adalah karena dalam pertunjukan
drama di dalam sebuah radio itu membutuhkan lebih dari sekedar suara fisik,
suara itu harus berarti sesuatu, suara harus menyampaikan perasaan dan emosi.
Anggap saja ketukan sederhana di
pintu. Ketukan pria harus dibedakan dari seorang wanita. Karena jika sama,
pendengar pun akan merasa rancu atau aneh dengan suara yang sama namun yang
datang adalah aktor yang berbeda. Contoh ketukan pria itu 3 kali, dan wanita 2
kali, maka pendengar akan tahu yang akan datang siapa pada pertunjukan drama di
radio tersebut. Jika ketukan sama maka para pendengar pun akan bingung yang
akan masuk ke drama itu siapa. Contoh simplenya seperti itu. Kemudian
perhatikan pula ketika 2 orang akan masuk bersama dan mengetuk pintu dengan
berapa kali ketukan, itu harus ditentukan terlebih dahulu agar pendengar pun
tahu siapa yang akan masuk dalam drama. Atau contoh lain adalah ketika orang
marah. Bagaimana dia menutup pintu itu sudah bisa dibuat sound fx nya. Orang
marah biasanya menutup pintu dengan sangat keras. Dan efek suara itulah yang
menbuat bagus panggung sandiwara di era radio. Intinya harus ada efek suara
jika mau jadi aktor radio, dan membuat para pendengar menjadi lebih hidup dalam
menangkap sebuah drama yang di pertunjukan.
Orson Welles adalah salah satu
aktor yang paling terkenal di dalam seni efek suara. Welles pernah menaruh
pasir dengan beberapa truk kedalam studionya untuk membuat pasukan yang
bergerak di gurun. Dia menginginkan efek suara yang realistis dari pasukan yang
berbaris dan bergerak di dalam gurun. Tindakan ekstrim tersebut ternyata mampu
membantu program yang dia buat. Namun tentu saja, welles harus membersihkan
studionya dari pasir yang telah dia bawa dengan menggunakan sekop, dan itu dari
lantai 8. Sangat menyusahkan tetapi sangat puas dengan hasil efek suara dan
sesuai dengan apa yang dia inginkan.
Efek yang dibuat secara langsung
tersebut dan dibuat secara manual disukai banyak sutradara pada saat itu.
Masalah mendasar yang sering dijumpai adalah kualitas suara. Namun sebenarnya
ada efek khusus yang sudah tersedia didalam disk yang bisa digunakan dengan
sangat kreatif dan sangat cepat tanpa perlu adanya efek langsung. Akan tetapi,
disk ini hanya bisa menampung beberapa suara saja, dan kualitas cakram pada
saat itupun masih jelek, alhasil ketika disk digunakan berulang ulang, pasti
debu dan kotoran akan membuat nya kotor dan rusak. Dan pada saat itu juga, disk
dikenakan dengan proses yang disebut cuing. Ini membuat kualitas didalam disk
semakin memburuk dan terus memburuk ketika di pakai secara berulang-ulang.
Berbeda dengan suara yang dihasilkan secara langsung, karena langsung maka
kualitas yang dihasilkan sangat bagus, dan tidak akan adanya cacat pada efek
yang dihasilkan.
Bagaimana sobat zoeltech?
Sudah tau Sejarah Sound FX? Wah betapa pentingya suara yang dihasilkan
oleh para penikmat radio pada jaman dahulu ya. Begitu susahnya zaman
dahulu. Saya sendiri juga tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan pas
zaman dahulu yang masih minim teknologi. Bersyukurlah kamu dengan
keadaan yang sekarang, dimana teknologi sudah sangat berkembang dan
maju, adanya laptop, tv, smartphone yang sudah bisa menampilkan visual
atau kata lain tampilan layar, sehingga para penonton bisa langsung
melihat adegan yang di pamerkan oleh para artis. Oke sekian dulu
postingan kali ini, jangan lupa untuk menunggu postingan selanjutnya.
Salam blogger.
0 komentar